Kamis, 02 Februari 2012

jadwal pertandingan persib bandung

3 December 2011 7:00 pm 7:00 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – Persiram

7 December 2011 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – Sriwijaya FC

12 December 2011 3:30 pm 3:30 pm Stadion Delora Delta
Deltras – Persib

17 December 2011 3:30 pm 3:30 pm Stadion Mandala
Persidafon – Persib

5 January 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – PSAP

9 January 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – PSMS

14 January 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Aji Imbut
Mitra Kukar – Persib

17 January 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Segiri
Persisam – Persib

24 January 2012 12:00 am Stadion Si Jalak Harupat
Persib – PSPS

29 January 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – Persija

5 February 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Singaperbangsa
Pelita Jaya – Persib

15 February 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Pendidikan
Persiwa – Persib

19 February 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Mandala
Persipura – Persib

11 March 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – Persela

15 March 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Si Jalak Harupat
Persib – Arema

19 March 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Petrokimia
Persegres – Persib

24 March 2012 3:30 pm 3:30 pm Stadion Persiba
Persiba – Persib

Konflik kultur antara Pasoepati dan Brajamusti

Di Eropa, sepakbola sudah menjadi industri yang sangat menguntungkan. Klub-klub sepakbola Eropa seperti Juventus, Manchester United, Real Madrid, dan lain-lain sudah menjadikan olahraga ini sebagai ladang uang yang sangat menguntungkan. Salah satu faktor paling penting di sepakbola Eropa adalah suporternya. Klub sepakbola Eropa bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket dan seragam klub oleh para suporternya.
Berbanding terbalik di Indonesia, suporter di Indonesia justru di vonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan jatuhnya korban baik luka dan tewas merupakan citra buruk yang melekat pada suporter sepakbola Indinesia.
Hadirnya kelompok suporter atraktif yang dirintis oleh Aremania (PS Arema) dan kemudian Pasoepati (Solo) yang juga menularkan ke daerah-daerah lain di Indonesia seperti Sleman (Slemania), Jakcmania (Jakarta), Macz Man (Makassar),dll menjadi fenomena baru bagi industri perkembangan suporter Indonesia.
Yang menarik di Indonesia ada seperti sebuah pengkotak-kotakan suporter. Blok pertama di wakili dengan Aremania, Pasoepati, The Jak. Sedangkan Blok lainnya adalah Bonek, Viking, Sakeramania. Suka atau tidak memang demikianlah sebenarnya peta persuporteran Indonesia dan ini membuat setidaknya stagnasi dalam persepakbolaan kita. Misalnya Bonek bertandang ke Jogja, maka secara Geografis dia akan melewati Solo yang notabene merupakan “kongsi” Aremania dan The Jak yang secara tidak langsung potensi kerusuhan ada.
Lalu bagaimana dengan Brajamusti (Jogja) dengan Pasoepati (Solo)? Peristiwa memerahkan mandala krida yang berbuntut hancurnya mobil-mobil yang ber Plat AD dan juga kerusuhan ketika PSIM bertanding di Manahan membuat hubungan kedua organisasi suporter yang sebenarnya punya keterikatan budaya ini menjadi tidak akur. Ada saling dendam yang sampai sekarang belum terdamaikan.Berangkat dari permusuhan Brajamusti (Jogja) dan Pasoepati (Solo) yang seharusnya bersaudara karena keterikatan budaya ini membuat peneliti ingin melakukan kajian akademis tentang konflik dan steoritipe multikultur kedua suporter tersebut.
s
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga paling favorit dan digemari masyarakat di penjuru dunia.

Berbicara tentang sepakbola pasti tidak akan lepas dari yang namanya pendukung atau supporter. Di dunia kita telah mengenal nama–nama supporter fanatik club-club besar dunia, seperti Milanisti (AC Milan), Madridisti (Real Madrid), dll. Di Indonesia sendiri juga dikenal nama-nama supporter super fanatic, sebut saja Bonek (Persebaya), Viking (Persib), Brajamusti (PSIM), Panser Biru, Panik, dan Snek ( PSIS) Mendengar nama Bonek sebutan supporter kesebelasan kebanggaan arek-arek suroboyo yaitu Persebaya Surabaya, pasti tidak asing lagi di telinga para pecinta bola di tanah air, mungkin juga di dunia.
Bonek adalah gerombolan anak muda supporter sepak bola yang datang ke pertandingan sepak bola dengan modal nekat. Nama Bonek sendiri muncul ketika pada tahun 1988 Persebaya lolos ke final di istora senayan. Dengan menggunakan 110 bus dan dikoordinir oleh pak Dahlan Iskan yang pada waktu itu menjabat sebagai pemimpin redaksi harian Jawa Pos, bonek menyerbu Ibukota untuk memberikan dukungan pada tim kebanggannya Persebaya Surabaya. Sedangkan yang tidak terkoordinir datang menggunakan kereta api dengan membawa modal pas-pasan mereka tetap nekat datang ke Jakarta, karena kecintaannya pada Persebaya Surabaya. Berbicara bonek tidak saja berasal dari Surabaya, melainkan seluruh Jawa Timur pada umumnya, seperti Pandaan, Pasuruan, Mojokerto, dsb. Dengan modal pas-pasan serta kenekataanya itulah masyarakat menamakan pendukung Persebaya Surabaya dengan sebutan Bonek alias Bondo Nekat (modal nekat).

Sekarang ini Bonek telah mengalami perubahan yang sangat pesat, tepatnya 3 tahun yang lalu. Sebagai contoh adalah Bonek menerima dengan ramah supporter Persib Bandung yaitu Viking, dan supporter PSIS Semarang (Panser Biru), yang notabene keduanya pada tahun sebelumnya merupakan musuh bebuyutan Bonek. Sempat ada omongan dari teman-teman Viking, kala itu mereka berangkat ke Surabaya dengan perasaan tidak tenang dan mereka berjanji akan mencari pos polisi terdekat serta rumah sakit terdekat jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya rasa takut dan cemas itu sirna melihat perlakuan yang sangat baik dari Bonek.
viking bonek panser adalah saudara

viking bonek 1 hati